Jelang MEA 2015, Indonesia Harus Memimpin ASEAN
Dilansir dari Sumber Kedaulatan Rakyat pada Kamis, 2 Oktober 2014 (hal: 9)- Indonesia sebagai negara terbesar ASEAN harus menjadi leader dalam implementasi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan 2015. Sebagai pintu gerbang terwujudnya integrasi regional yang lebih terpadu, MEA harus siap menghadapi banyak peluang dan tantangan.
Menurut Dekan Fisipol UGM yakni Erwan Agus Purwanto, Ph.D, bagi Indonesia, MEA harus membawa manfaat bagi masyarakat dengan mengoptimalkan peluang- peluang baru yang ada. Selain itu, melalui MEA, Indonesia harus bisa menjadi pemimpin ASEAN dalam merumuskan nilai- nilai (ke- ASEAN-an), supaya ASEAN mampu menjadi instrumen dalam menghadapi persaingan global, berbagai blok pasar bebas lain. “Indonesia harus menjadi leader of ASEAN”, ungkap Erwan Agus Purwanto dalam pembukaan International Conference of ASEAN Studies (Iconas) 2014 di Hotel Inna Garuda Yogyakarta, Rabu (1/10). Iconas yang berlangsung dua hari, 1-2 Oktober 2014 ini diikuti 210 peserta terdiri dari akademisi, mahasiswa, pelaku bisnis, pemerintah dan LSM- LSM dari negara- negara ASEAN.
Dikatakan, konferensi internasional Iconas ini membahas tiga isu utama yakni politik dan keamanan, ekonomi serta social budaya. Pusat Studi ASEAN, Fisipol UGM sebagai koordinator Pusat Studi ASEAN lain di Indonesia, menyelenggarakan konferensi ini dengan bekerjasama dengan Pusat Studi ASEAN Universitas Chulalongkorn, Thailand.